Tuesday 8 December 2015

Contoh Cerpen; Akibat Tidak Taat Aturan

Akibat Tidak Taat Aturan Karya : Imam Firdaus             Disuatu malam, aku berniat untuk mencari benang layangan yang mempunyai kualitas ... thumbnail 1 summary


Akibat Tidak Taat Aturan
Karya : Imam Firdaus



            Disuatu malam, aku berniat untuk mencari benang layangan yang mempunyai kualitas tinggi, kucoba hubungi beberapa teman untuk mendapatkan informasi dimana tempat yang bagus untuk membeli benang layangan. Setelah lama mencari akhirnya Rafli menawarkan beberapa benang layangan yang ia akan jual dan sebagai transaksinya kita akan COD di rumah Wildan keesokan harinya.
            Keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB setelah mandi dan sarapan aku langsung bergegas pergi kerumah Adi dan Gugi yang kebetulan sama-sama akan mencari benang layangan. Tanpa berkata panjang lebar kamipun langsung pergi ke rumah Wildan dengan menggunakan sepeda motor, Adi dibonceng olehku sedangkan Gugi sendirian.
            Sekitar pukul 07.30 WIB kami sudah sampai ke rumah Wildan, hanya sayang Wildan berkata Rafli tidak bisa datang karena sakit, sungguh membuat kami lemas karena kami sudah semangat untuk membeli namun malah tidak ada. Akhirnya Wildan menawarkan untuk bermain dirumahnya saja, tapi dirumahnya semua anggota keluargana sedang ada di rumah. Kamipun merasa malu jika situasinya seperti itu, dan Wildanpun menawarkan kembali untuk bermain ke rumah Taufik, kamipun langsung pergi.
            Dengan cepat kami telah sampai ke rumah Taufik karena jarak rumahnya tidak jauh dari rumah Wildan, Wildanpun langsung memanggil-manggil nama Taufik.
            �Assalammu�alaikum.... Pik.. Opik....�
            Kamipun secara bergantian memanggil nama dia karena dia tidak keluar-keluar dari rumahnya, setelah 15 menit memanggil akhirnya Taufik keluar dengan mimik muka yang baru bangun tidur.
            �Ada apa Mam? Hoam....� Tanya taufik sambil menguap.
            Sontak kami semua tertawa melihat Taufik yang baru bangun sekitar pukul 08.00 WIB, Taufik pun merasa malu dan mulai mengalihkan topik pembicaraan.
            �Ada apa sebenarnya pagi-pagi udah pada datang?� tanya Taufik.
            �Begini, tadinya kami mau membeli benang layangan kepada Rafli di rumah Wildan, tapi Rafli sedang sakit jadi tidak boleh untuk pergi kemana-mana oleh orang tuanya �.
            �Oh kalo main ok ok aja sih... tapi masalahnya dirumahku semua anggota keluarga sedang ada, selain itu rumahnya sedang dalam tahap perbaikan, jadi ada beberapa ruangan yang tidak bisa dipakai�.
            Kamipun agak kecewa karena membeli benang layangan tidak jadi, mainpun sepertinya tidak akan jadi. Melihat kami yang agak kecewa Taufik langsung berkata.
            �tenang saja, kita main di rumahmu saja Mam, walaupun jauh, tapi tidak apa-apa. Tapi sebelum pergi main ke rumahmu aku mau mandi dulu, selama menunggu aku mandi, lebih baik kalian pergi ke rumah Septian untuk diajak bermain juga�.
            Kamipun langsung pergi ke rumah Septian dengan menggunakan sepeda motor masing-masing, namun Septian hanya bisa bermain mulai pukul 11.00 WIB saja, karena harus menunggu tokonya. Septianpun berjanji akan datang kerumahku pada pukul 11.00 WIB. Setelah itu kamipun langsung kembali ke rumah Taufik.
            Kali ini tanpa harus memanggil-manggil, Taufik sudah di luar yang terlihat sedang memanaskan motornya. Namun aku melihat Taufik sangat mengantuk karena ternyata semalam ia begadang. Awalnya aku menawarkan Taufik untuk tidak membawa kendaraan, ia cukup dibonceng saja oleh Wildan. Tapi Taufik tak mendengar dan tetap akan membawa kendaraan bermotornya kerumahku, setelah itu kamupun berangkat.
            Namun apa yang terjadi ketika kita sedang mengisi bahan bakar tiap kendaraan di salah satu pom mini di daerah Ciluluk, Taufik terlihat mengantuk dibawah pohon sambil duduk diatas motor dengan mesin yang masih menyala. Karena mengantuk akhirnya secara tidak sengaja tangan kirinya memegang gas sambil badannya melihat kebelakang dan menariknya hingga Taufik terbawa cukup jauh oleh kendaraannya. Taufik menabrak tebing dan motornya tergeletak di pinggir jalan dan Taufikpun masuk kedalam got. Tangannya terkilir dan banyak goresan di motornya.
            Setelah diam sejenak, Taufikpun mengajak kembali untuk melanjutkan perjalanan, awalnya Adi menawarkan untuk membawa motor Taufik, namun Taufik akan tetap membawanya sendiri dengan lebih hati-hati dan yang pastinya dengan kecepatan rendah. Taufik berkendara paling depan, kami semua mengawasi dia dari belakang karena takutnya dia mengantuk dan terjatuh kembali.
            Dengan perjalanan yang lama akhhirnya kamipun sampai dirumahku, Adi beserta Gugi langsung pulang karena ada acara juga dan Wildan beserta Taufik masuk ke ruang Tamuku sambil kusediakan obat  urut agar Taufik mengurut-urut tangannya. Selagi menunggu Taufik mengurut tangannya aku dan WIldan membersihkan goresan goresan yang ada pada motor Taufik hingga bersih.
            Ketika sedang membersihkan motor Taufik, Septianpun datang sambil terheran-heran melihat apa yang sedang kami lakukan, setelah kami jelaskan ada apa sebenarnya Septian mengerti dan mulai membantu kami, terutama membantu mengurut tangan taufik di ruang tamuku. Setelah beres membersihkan motor Taufik, aku langsung membuatkan minum untuk mereka dan memberikanya beberapa cemilan.
            Sambil memakan cemilan yang ada, mereka mulai bermain permainan yang ada pada laptop dan ipadku, bahkan Taufikpun mulai ikut bermain karena tangannya yang sudah mendingan. Adzan terdengarr berkumandang, akupun mengajak mereka untuk pergi shalat ke mesjid, dan kamipun langsung pergi shalat tanpa menunda-nunda.
Sesudah beres shalat dzuhur, tangan Taufik serasa agak mendingan dan motornyapun sudah tidak lagi meninggalkan bekas jatuh. Tampaknya merekapun sudah puas dengan apa yang sudah dimainkan oleh mereka dan tampak langit sudah gelap seperti akan turun hujan. Akhirnyapun mereka berpamitan padaku untuk pulang kerumahnya masing-masing karena takut kehujanan.

Setelah kejadian itu kami merasa sangat bersalah karena sudah tidak taat pada aturan lalu lintas, kami mengendarai sepeda motor dengan keadaan mengantuk. Selain itu yang lebih parahnya lagi, kami telah melanggar aturan berlalu lintas, kami masih dibawah umur dan belum pantas untuk berkendara. Sesudah kejadian itu kamipun menjadi lebih berhati-hati dalam berkendara dimanapun kami berada.
            Sayapun berpesan kepada para pembaca untuk selalu patuhi aturan lau lintas yang ada, apabila belum cukup umur lebih baik jangan terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor, gunakanlah angkutan umum yang ada seperti bus dan angkot untuk mencapai  suatu tempat.berkendaralah ketika dalam kondisi fit dan tidak mengantuk, agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

No comments

Post a Comment

'; /* * * DON'T EDIT BELOW THIS LINE * * */ (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })(); '; // required: replace example with your forum shortname /* * * DON'T EDIT BELOW THIS LINE * * */ (function () { var s = document.createElement('script'); s.async = true; s.type = 'text/javascript'; s.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/count.js'; (document.getElementsByTagName('HEAD')[0] || document.getElementsByTagName('BODY')[0]).appendChild(s); }());