Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan.
Dalam cerpen terkandung unsur-unsur intrinsik yaitu :
- Pengertian Cerpen, yaitu karangan pendek yang berbentuk prosa.Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mngandung kesan yang tidak mudah dilupakan.
- Tema, yaitu pokok gagasan menjadi dasar pengembangan cerpen. Tema suatu cerita segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, ataupun pada latar.
- Plot atau alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perkenalan klimaks dan penyelesaian.
- Penokohan dan perwatakan yaitu cerita pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam karyanya.
- Seting atau latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini berguna untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan sosial.
- Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.
- Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
latar belakang pengarang, keadaan sosial budaya ketika karya sastra itu diciptakan.
Cerita pendek memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- alur lebih sederhana,
- tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang,
- latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan yang relatif terbatas,
- tema dan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan relatif sederhana.
- Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.
- Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
- Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya.
- Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya.
- Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
- Paragraf pertama yang mengesankan
Paragraf pertama merupakan kunci pembuka. Cerpen merupakan karangan pendek, paragraph pertama dapat langsung masuk pada pokok persoalan, dan bukannya melantur pada hal-hal yang klise apalagi bila kemudian terkesan menggurui. Hal tersebut tentunya hanya menimbulkan kebosanan dan rasa apatis bagi pembacanya. - Menggali suasana
Melukiskan suatu latar kadang-kadang memerlukan detail yang agak apik dan kreatif. Penggambaran suasana yang biasa-biasa dan sudah dikenal umum tidak akan menarik bagi pembaca. Jika hendak melukiskan keadaan kota Jakarta dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu lintas, dan keramain kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik Karena penggambaran tersebut bukan merupakan hal yang baru. Akan tetapi, bila melukiskan keadaan kota Jakarta dengan mengkaitkannya pada suasana hati tokoh ceritanya penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya - Menggunakan kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang langsung memberikan kesan kepada pembacanya. Dengan menggunakan kalimat efektif, pembaca diharapkan dapat lebih mudah menangkap maksud dari setiap bagian cerita hingga tamat.Selain menggunakan kalimat efektif pengarang juga dituntut untuk memiliki kekayaan kosakata dan gaya bahasa agar cerita yang dibuatnya dapat mengalir dengan lancer dan tidak kering serta membosankan. - Menggerakkan tokoh (karakter)
Dalam cerita selalu ada tokoh. Tokoh-tokoh yang hadir senantiasa bergerak secara fisik atau psikis hingga terlukis kehidupan yang sama dengan kehidupan sehari-hari. - Fokus cerita
Dalam cerpen, segala bentuk harus berfokus pada satu persoalan pokok. - Sentakan akhir
Cerita harus diakhiri apabila persoalan sudah dianggap selesai. Kecenderungan cerita-cerita mutkhir adalah sentakan akhir yang membuat pembaca ternganga dan penasaran. Yang jelas, teks cerpen sudah berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.
Baca juga contohnya kawan :
Akbat Tidak Taat Aturan
Sahabat Jadi Musuh, Musuh Jadi Sahabat
No comments
Post a Comment