Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Dalam hal ini, kecerdasan emosional dapat dibagi menjadi 3 bagian,, yaitu IQ (IntelegenceQuotients),EI (Emotional Intelegence),SI (Spiritual Intelegence). Nah apa itu IQ atau IntelegenceQuotients? Apa itu EI atau Emotional Intelegence? Apa itu SI atau Spiritual Intelegence? mari kita bahas sama sama.
- IQ (IntelegenceQuotients)
IQ (IntelegenceQuotients) adalah kemampuan untuk menalar perencanaan sesuatu,kemampuan memecahkan masalah, pemahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa danlainnya. Dalam kehidupan sehari-hari IQ (IntelegenceQuotients) sering diaplikasikan padabeberapa kegiatan, diantaranya :�Mampu dalam membuat perencanaanprogram dan anggaran kegiatan�Mampu menganalisis dan memecahkan masalah dengan baik�Mampu melakukan evaluasi kegiatan�Mampu membuat laporanyang akuntabel - EI (Emotional Intelegence)EI (Emotional Intelegence) adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, danEI (Emotional Intelegence) sering diaplikasikan pada beberapa kegiatan, diantaranya :�Mampu berpikir positif terhadap bawahan dan atasan�Memiliki empati�Bertanggung jawab terhadap pekerjaan�Mampu berinteraksi sosial dan menghargai orang lain�Mampu menahan emosi�Kerjasama�Mampu memberikan semangat dan motivasi
- SI (Spiritual Intelegence)
SI (Spiritual Intelegence)adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membagun dirinya secara utuh. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemui EI (Emotional Intelegence) pada beberapa kegiatan, diantaranya :�Menghargai sesama rekan kerja sebagai mahluk Tuhan.�Tiidak berperilaku sombong�Selalu rendah hati.�Selalu menghargai hasil kerja diri sendiri ataupun orang lain.Kesimpulannya, SI sangat berperan sekali dalam melengkapi IQ dan EI yang dimilikiseseorang. Dengan SI seseorang dapat mengefektifkan IQ dan EI yang dimilikinya denganrambu-rambu sistem nilai agama dan kemanusiaan. Namun terlepas dari itu, ada beberapahalangan yang sering kita dapatkan, diantaranya :1.Ketidakmampuan memahami diri sendiri
2.Tiidakdapat memotivasi diri
3.Ketidak stabilan emosi dan ketidak mampuan pengendalian diri
4.Tiidak memiliki empati (kemampuan merasakan perasaan oranglain)
5.Ketidakmampuan mengatur / menjalin hubungan sosial dengan oranglain.Namun tenang saja, saya akan memberikan beberapa solusi juga, yaitu :1.Pentingnya pemahaman peran emosi untuk merasakan perbedaan besar bagaimana kitamengendalikan emosi.
2.Memahami bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalanyang serupa.
3.Pengendalian emosi : introspeksi diri dan melatih kesabaran
4.Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
5.Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
6.Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
7.Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki.
8.Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.
Mungkin hanya itu yang dapat saya paparkan, mohon maaf apabila ada kekurangan. Haraptinggalkan komentar ya dan jangan lupa untuk di share.
No comments
Post a Comment