Para peneliti ruang angkasa mengungkapkan bahwa Bumi akan segera mengalami penghancuran, peristiwa tersebut lebih umum dikenal dengan kiamat. Untuk menghindari kepunahan masal tersebut, manusia membutuhkan singgahan tempat lain atau planet dalam tata surya yang dianggap cocok dengan kehidupan manusia, planet Merah atau Mars menjadi salah satunya.
Bukan hanya sekadar penunjukan sembarang Mars dijadikan planet yang tepat untuk kehidupan lainnya, peneliti dari NASA dan universitas Amerika mengungkapkan ada beberapa alasan planet merah tersebut cocok dipilih.
Berikut Okezone rangkumkan alasan planet Mars, menjadi alasan yang tepat dipilih para peneliti sebagai tempat singgahan kedua setelah Bumi. Seperti dilansir dari laman Space, Selasa (14/7/2015).
Planet yang Basah
John Rummel, dari East Carolina University, mengungkapkan bahwa kondisi Mars memiliki kelembaban yang relatif cukup tinggi dari planet lain. Uap air yang terkandung dalam planet merah tersebut diungkapkannya sekira 100 mikron preciptable. Ukuran yang setara dengan wilayah gurun dari Atacama di Chili, Amerika Selatan.
Cukup Hangat
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2014 lalu oleh Mars Exploration Program Analysis Group (MEPAG), mengungkapkan bahwa setiap wilayah Mars ditaksir memiliki potensi tinggi untuk keberadaan makhluk hidup berada di planet.
Air bukan salah satu alasan Mars menjadi planet yang diperkirakan pantas untuk diisi manusia nanti. Namun, keadaan suhu udara menjadi salah satu faktor kunci lainnya. Rummel, salah satu peneliti dan penulis di MEPAG, mengungkapkan bahwa kelembaban Mars bisa mencapai 80 hingga 100 persen bahkan pada waktu siang hari udara jauh lebih kering dengan suhu yang hangat yang terkadang bisa mencapai saturasi atmosfer.
Tumbuhan Dapat Melakukan fotosintesis
Pada beberapa area tertentu, tumbuhan seperti lumut dapat hidup dan bertahan dalam suhu hangat yang cukup rendah mencapai 70 persen. Alasan yang tepat digunakan oleh peneliti, karena Mars tercatat memiliki suhu kelembaban di atas 80 persen. Meski memang tidak bisa mengandalkan kelembaban, namun reproduksi sel untuk organisme terestrial tumbuhan dalam memproduksi memiliki kemungkinan yang besar.
Proses Cepatnya Pembentukan Air
Planet Mars tercatat memiliki suhu yang menurun pada malam hari, sehingga kemungkinan air menjadi embun karena tekanan dan suhu yang cukup tinggi bisa terjadi. Suhu akan kembali naik pada waktu pagi hari, sehingga es yang terbentuk di waktu malam akan kembali mencair dan kembali menguap dalam waktu cepat baik hitungan menit atau jam.
"Periode basah jangka pendek tersebut mungkin cukup lama dan cukup hangat untuk memungkinkan organisme Bumi untuk metabolisme dan bahkan mereproduksi," jelas Rummel, peneliti dari MEPAG.
Sekian Dulu sobat sedikit mengenai planet merah yang satu ini. Tetap kunjungi blog saya ini ya
No comments
Post a Comment